my header

my header

Sabtu, 16 November 2019

Pengalaman pertama masuk kedalam pesawat

-Pengalaman pertama naik pesawat terbang-


                                       - 25 october 2019 -

     Besok adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh saya dan keluarga. Karna besok kami akan pergi berlibur ke negri Gajah Putih untuk pertama kalinya. Setelah menabung 1 tahun lebih akhirnya saya dan kakak saya dapat mewujudkan keinginan ibu saya untuk pergi ke negara tersebut. Saya dan adik saya belum pernah naik pesawat sama sekali, Membayangkannya saja kami tidak pernah. Sedangkan ibu saya sudah pernah naik pesawat saat beliau beusia 17tahunan (38 tahun yang lalu ?)

     Tentu persiapan kami pun banyak. berbeda dengan kakak saya yang setahun bisa 7-8x pergi berlibur. Ibu saya membawa banyak sekali kantong plastik (kresek). menurut pengalaman beliau naik pesawat sangat tidak nyaman. apalagi saat berada di dalam awan. pesawat akan bergetar parah yang menyebabkan beliau mual. Tidak lupa beliau juga menyiapkan 2botol minyak angin untuk di gunakan di pesawat nanti.

     Sedangkan saya, saya sibuk berselancar di internet. mencari info2 curhatan warganet yang baru pertama kali naik pesawat seperti saya. entah sudah berapa tab yang saya buka namun tidak ada jawaban yang saya inginkan. Saya menguatkan diri saya berkali-kali. karna saya sangat takut akan ketinggian, dan pikiran saya yang sangat pesimis ini sudah jalan2 entah kemana. Membayangkan hal-hal yang makin membuat saya takut.

     Adik saya, sibuk memilih baju-baju untuk dibawa. Dia berusaha bersikap biasa saja, tetapi saya tau dia sangat menantikan hari esok. melihat hal-hal kecil yang di lakukan ibu dan adik saya membuat saya pun ikut bahagia. sedangkan kakak saya hanya membawa 1pasang baju tidur. 1 pasang baju jalan. 3 celana dalam. dan 1 topi. sedikit bukan? padahal kami disana 5hari 4 malam.

                                        - 26 october 2019 -

     Pagi pun tiba, kami sudah sibuk mengurusi diri masing-masing karna kami flight pukul 12.45. kami pun sudah selesai menyantap sarapan. jam 9 pas kami sudah memesan Go-Car untuk kebandara. Sambil menunggu Go-Car kami mengecheck kembali kondisi rumah sebelum di tinggalkan. motor-motor sudah masuk. Kompor tidak ada yang menyala. listrik pun sudah di padamkan. Terakhir kami pun sudah mengunci semua pintu rumah kami tepat saat bapak go-car datang. wokehh kami siappp!! kami siappp!!

     Entah karna masih pagi atau memang hari sabtu. jalanan jakarta lancar sekali. Kami sudah tiba di bandara tidak sampai 1 jam (mungkin sekitar 45-50 menit). Kakak saya berjalan paling depan memandu kami yang masih awam ini. Mengikuti semua gerak gerik kakak saya, menuju ke sebuah mesin untuk mengambil tiket (karna saya sudah check-in online). lalu berjalan menuju sebuah barisan mengantri untuk di cap passport kami, sambil di tanya-tanya. Saat keluarga kami sudah selesai, kakak saya melanjutkan langkahnya menuju tempat metal detector untuk masuk ke boarding room.

     Karna kami tiba terlalu awal maka kami harus menunggu cukup lama. beruntung di bandara terdapat Wi-fi gratis jadi kami tidak mati gaya. :p
waktu terus berjalan. ruangan yang tadinya cuma 10 orang, lama lama menjadi terisi. Saya pun semakin panik, namun berusaha untuk tetap tenang. Satu persatu orang-orang pun berjalan masuk menuju kedalam pesawat tak terkecuali keluarga kami. kami berjalan mencari tempat duduk kami. setelah sampai, kakak dan adik saya membantu mengangkat barang-barang kami masuk kedalam bagasi kabin.

     Yapp!! kawan-kawan!! Akhirnya saya duduk di dalam pesawat. Perasaan saya saat itu bercampur jadi satu. Excited 40% bahagia 30% dan takut 30%. saya melihat orang sebelah saya. mengikuti apa yang ia lakukan. ahh, lebih tepatnya saya belajar memasang belt dari beliau. bangku saya dan keluarga saya berbeda 1 baris. saya duduk di dekat jendela sebelah kiri. tidak lama saya merasakan pesawatnya mulai bergerak. dan beberapa pramugari/a berdiri di tengah jalan memeragakan petunjuk keselamatan.

     Daaannnnnnn.. Saya merasakan pesawat mulai terbang ke atas. tubuh saya seperti di tarik oleh tempat duduk. saya bahkan tidak berani menoleh ke kiri. saya hanya memejamkan mata sampai pesawat di posisi yang stabil. Entah sudah berapa menit, namun saya semakin merasa tidak enak seperti mual dan ingin mun*ah. Saya mengubah posisi duduk agar lebih santai dan rilex. dan mencoba tidur sesaat.

     hampir 1 jam setengah saya tertidur. Ibu saya membangunkan saya dari belakang. dan menawarkan makanan yang di jual petugas pesawat. karna kami pergi saat jam makan siang. kami pun makan didalam pesawat. Makanan didalam pesawat menurut saya agak kurang nikmat. karna hanya ada rasa asin. setelah makan saya pun mencoba melihat keluar jendela. panas sinar matahri menyambut saat saya membuka penutup jendela.

     Wowww.. saya selalu kagum dengan karya Tuhan. sekarang kami di dalam awan. semua serba putih. saya tidak bisa melihat hal lain selain kapas putih yang tebal di luar sana. cukup lama saya mengagumi keindahan karya Tuhan itu. saya pun menutup kembali penutup jendelanya dan mulai memejamkan mata kembali. sambil tersenyum membayangkan betapa beruntungnya saya memiliki kesempatan seperti ini.

     Ngiiinnggggggggg......
     Telinga saya sangat sakit. menggoyangkan rahang rasanya seperti di tusuk. saya tidak bisa mendengar apa-apa. hanya rasa sakit yang saya rasakan. dan air mata yang mulai menetes jatuh ke pipi saya. saya mencoba menghadap ke belakang. untuk meminta bantuan adik saya. karna rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. adik saya memberikan headsetnya untuk saya gunakan. katanya ini akan mampu mengurangi rasa sakitnya.

     saya mencoba menarik nafas. dan membuangnya lewat mulut. berulang kali. dan mencoba mengurangi kepanikan saya ini. tangan saya meremas tas yang saya pangku.berharap dapat mengurangi rasa sakit ini. #halah XD
sekitar 15 menit kemudian kami pun sampai. semua orang sibuk mengambil barang-barang mereka dan berjalan keluar pesawat. sedangkan saya masih duduk sambil di temani adik saya. sampai lumayan sepi, kami pun berjalan keluar dari pesawat menuju toilet bandara. saya masih tidak bisa mendengar apa apa.

     Berulang kali adik saya memberikan tips. Dia menutup hidung dan mulutnya. membuat tekanan dari dalam agar udara dikuping saya keluar. tapi tips ini sangat menyakitkan. lalu dia memperagakan gerakan menguap. saya disuruh mencoba untuk menguap. satu kali coba. dua kali coba. tiga kali coba. empat kali coba. lima kali coba. Ppsssshhhhhh~ terdengar suara angin yg keluar dari kuping kanan saya. suaranya seperti suara balon yg terlepas dari tangan saat ingin mengikatnya.

     Sementara kuping kiri  saya belum normal. adik saya menyuruh saya minum dan makan perment karet. katanya itu sangat membantu. memang sedikit membantu tapi keadaan kuping kiri saya masih belum se-lega kuping kanan saya. butuh waktu lama sampai kuping kiri saya betul-betul lega. mungkin ada yang bisa membantu saya menemukan solusi terbaiknya?

     yaaa.. sekian dlu cerita saya tentang pengalaman saya terbang pertama kali. dan saya berharap bisa mempunyai kesempatan kedua menaiki pesawat lagi :D
.
.
.
.